Personal News Magazine - Kabar menghebohkan, kunci jawaban lembar kerja siswa (LKS) bertuliskan kata "komunis", untuk pertanyaan ideologi bangsa Indonesia, telah sampai ke telinga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh.
Namun, ia mengaku dirinya hingga kini belum membaca buku LKS untuk murid kelas X yang ditemukan seorang guru SMU di Parakan Salak, Sukabumi, Jawa Barat.
"Saya belum baca LKS itu sehingga saya belum bisa memberikan komentar apapun karena saya khawatir salah," ujar Nuh di Polda Metro Jaya, Jumat 20 April 2012.
Berkaca dari kisah "Bang Maman dari Kali Pasir" yang tak hanya bicara soal intrik tapi juga istri simpanan di buku pelajaran kelas 2 Sekolah Dasar Jakarta, sekarang pihak Dinas Pendidikan Jawa Barat sedang melakukan pemeriksaan, apakah ada kesalahan atau tidak.
"Sekarang justru lagi dilakukan evaluasi terkait dengan hal itu. Dinas pendidikannya yang memeriksa," kata Nuh.
Seperti diketahui, kejanggalan LKS "komunis" ini tertera dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA. Hal ini didapati guru itu ketika memeriksa LKS yang menjadi pegangannya saat mengajar.
Di dalam lembar itu, ada sebuah pertanyaan, "Indonesia mengembangkan sendiri ideologi yang dinilai tepat dengan kondisi bangsa Indonesia, yang namanya..." Dan jawaban yang tertera dalam kunci jawaban adalah: komunis.
Kasus LKS ini telah dilaporkan Dinas Pendidikan Sukabumi ke polisi. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi mengatakan, peredaran LKS bermasalah itu ilegal. Sebab, sejak bulan Maret pihaknya sudah mengeluarkan peraturan Dinas Pendididkan Kabupaten Sukabumi yang melarang peredaran dan penjulan LKS di sekolah.
Ia mengakui pihaknya kecolongan dalam peredaran LKS ini. "Ada oknum di di instansi kami dan guru yang terlibat dalam peredaran LKS ini," keluhnya.
Namun, ia mengaku dirinya hingga kini belum membaca buku LKS untuk murid kelas X yang ditemukan seorang guru SMU di Parakan Salak, Sukabumi, Jawa Barat.
"Saya belum baca LKS itu sehingga saya belum bisa memberikan komentar apapun karena saya khawatir salah," ujar Nuh di Polda Metro Jaya, Jumat 20 April 2012.
Berkaca dari kisah "Bang Maman dari Kali Pasir" yang tak hanya bicara soal intrik tapi juga istri simpanan di buku pelajaran kelas 2 Sekolah Dasar Jakarta, sekarang pihak Dinas Pendidikan Jawa Barat sedang melakukan pemeriksaan, apakah ada kesalahan atau tidak.
"Sekarang justru lagi dilakukan evaluasi terkait dengan hal itu. Dinas pendidikannya yang memeriksa," kata Nuh.
Seperti diketahui, kejanggalan LKS "komunis" ini tertera dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA. Hal ini didapati guru itu ketika memeriksa LKS yang menjadi pegangannya saat mengajar.
Di dalam lembar itu, ada sebuah pertanyaan, "Indonesia mengembangkan sendiri ideologi yang dinilai tepat dengan kondisi bangsa Indonesia, yang namanya..." Dan jawaban yang tertera dalam kunci jawaban adalah: komunis.
Kasus LKS ini telah dilaporkan Dinas Pendidikan Sukabumi ke polisi. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi mengatakan, peredaran LKS bermasalah itu ilegal. Sebab, sejak bulan Maret pihaknya sudah mengeluarkan peraturan Dinas Pendididkan Kabupaten Sukabumi yang melarang peredaran dan penjulan LKS di sekolah.
Ia mengakui pihaknya kecolongan dalam peredaran LKS ini. "Ada oknum di di instansi kami dan guru yang terlibat dalam peredaran LKS ini," keluhnya.
05.31 | 0
komentar
